Berbicara tentang “Tradisi” tentunya Tulungagung memiliki banyak sekali tradisi unik yang digelar setiap tahunnya. Seperti halnya Tradisi Bersih Desa yang telah dilaksanakan oleh warga Desa Bukur Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Tidak hanya satu kegiatan saja, namun beberapa rangkaian kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas kesehatan, keselamatan, dan rezeki yang melimpah.

Kegiatan bersih desa ini diawali dengan Takbir Keliling Santri se-Desa Bukur yang telah dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Juni 2024. Tradisi ini merupakan hari yang dinanti-nantikan oleh masyarakat khususnya umat Islam sebagai bentuk perayaan malam Hari Raya Idul Adha. Para santri TPQ se-Desa Bukur berkeliling kampung membawa obor hingga lampion seraya mengucap takbir sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT.

 

Rangkaian acara lainnya yaitu Ngaji Bareng Gus Gendeng, yang telah dilaksanakan pada 9 Juli 2024 di halaman SDN 1 Bukur. Pengajian akbar ini disaksikan oleh seluruh masyarakat Desa Bukur. Antusiasme masyarakat yang luar biasa dikarenakan tidak hanya pengajian oleh Gus Gendeng, tetapi ada tampilan dari seluruh lembaga seperti PAUD Dahlia dan TK Dharma Wanita yang menampilkan gerak lagu, SDN 1 Bukur dengan reog kendangnya, dan SDN 2 Bukur menampilkan potensi terbaiknya yaitu Jaranan.

 

 

Sebelum acara puncak, dilaksanakan juga Qotmil Quran pada tanggal 10 Juli 2024 dan Kenduri Massal. Kepala Desa Bukur, Bapak Juni menyampaikan “Kenduri massal ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang diadakan Pemerintah Desa Bukur, semoga dengan diselenggarakannya acara ini, Desa Bukur semakin aman, nyaman, dan selalu diberikan keselamatan dan limpahan rezeki”. Acara ini diikuti oleh setiap warga masing-masing membawa takir yangmana akan didoakan kemudian ditukar antara yang satu dengan lainnya.

Tidak kalah meriah, acara puncak bersih desa ini adalah Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Minto Darsono dengan bintang tamu lawak Jo Klithik Jo Kluthuk yang telah diselenggarakan pada 11 Juli 2024. Seluruh warga Bukur dan sekitarnya berbondong-bondong menyaksikan wayang juga menikmati jajanan-jajanan yang tengah berjejer dari ujung barat perbatasan Bukur-Loderesan hingga batas timur Jembatan Ngujang 2. Selain warga yang hadir, kegiatan ini juga melibatkan berbagai lini mulai dari Kepala Desa Bukue beserta jajarannya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPD, LPM, Ketua RT dan Ketua RW, Linmas, Karang Taruna, dan Banser.

 

 

Terselenggaranya giat tersebut, Pemerintah Desa Bukur berupaya melestarikan tradisi yang sudah ada serta menjaga keharmonisan masyarakat demi mewujudkan Bukur yang maju dan gemilang.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?